Pengertian, Struktur, dan
Jenis-Jenis Artikel
( kd 3.7 )
Pengertian,
Struktur, dan Jenis-Jenis atau Macam-Macam Artikel | Bagi Anda yang suka
membaca tulisan non-fiksi populer mungkin tidak asing dengan istilah artikel.
Tulisan artikel sering kita temui di media cetak seperti rubrik khusus di
majalah, koran, buletin, atau di media online. Artikel adalah karangan faktual
secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan
(melalui koran, majalah, buletin, dlsb.) bertujuan menyampaikan gagasan dan
fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur.
Berdasarkan
pengertian di atas, mungkin Anda kebingungan apa perbedaan artikel dengan
opini. Padahal, keduanya sama-sama tulisan non-fiksi populer yang ditulis untuk
menyampaikan gagasan dan pendapat seseorang. Sebenarnya, keduanya tidak jauh
berbeda. Keduanya sama-sama menyampaikan pikiran seseorang yang dituangkan
dalam bentuk tulisan. Perbedaannya bisa ditinjau dari segi isi; opini hanya
sekadar pendapat penulis saja, sedangkan tulisan artikel tidak hanya emmuat
pikiran penulis saja tetapi juga dilengkapi dengan pikiran orang lain, data,
dan fakta. Selain itu, tema-tema artikel tidak mesti up to date, sementara tema
opini selalu up to date dan relevan dengan isu kekinian.
Lalu seperti apa
struktur yang terdapat pada artikel? Struktur artikel pada dasarnya terdiri
dari tiga bagian, yaitu:
Ø
Alinea
pembuka (lead) yang berisi orientasi terhadap isi artikel yang akan dibahas
Ø
Alinea
isi (batang tubuh) berisi uraian penjelasan pokok permasalahan yang dibahasa
dalam artikel; dan
Ø
Alinea
penutup (ending) yang menyampaikan reorientasi sebuah simpulan dari
permasalahan yang diangkat.
Bambang Rahino
Setokoesoemo (2002: 92-95) menyampaikan bahwa artikel memiliki empat struktur
bangunan sebagai berikut.
1. Pembuka (lead)
Pembuka adalah
alinea pertama pada awal sebuah artikel. Terdiri atas prolog, lead, intro, atau
teras yang umumnya disebut dengan pembuka. Bagian kepala ini berisi uraian
aktual yang penting untuk dijadikan pijakan pada pembahasan artikel berikutnya.
Bagian pembuka ini berisi uraian peristiwa, pernyataan, rangkaian kejadian,
kutipan kata bernyali dan sebagainya. Jika kita jeli dalam menguraikan
peristiwa atau pernyataan yang akan kita tuangkan dalam artikel, maka akan ada
daya tarik tersendiri.
2. Leher
Pada bagian ini
disambungkan teras dengan isi materi yang akan disajikan dalam artikel. Bagian
ini sering disebut sebagai jembatan atau pengait. Isi bagian leher artikel ini
menyampaikan pernyataan atau uraian yang mengungkapkan suatu permasalahan.
Jelasnya, bagian ini menghubungkan antara kepala dengan perut artikel yang kita
rencanakan.
3. Isi/tubuh
Bagian isi artikel
merupakan bagian yang paling penting dalam proses penulisan artikel, karena di
bagian inilah segala permasalahan dituangkan. Bagian ini berupa uraian
eksplanasi. Caranya dengan mengungkapkan permasalahan yang ingin dikupas.
Usahakan tetap terjaga fokusnya, jangan sampai keluar dari fokus permasalahan.
4. Alinea penutup
Bagian akhir dari
artikel biasa disebut antiklimaks, kaki, atau ending dari suatu artikel. Bagian
ini berisi kalimat kunci yang merangkum pembahasan kedalam bentuk simpulanyang
ringkas dan jelas. Dalam membuat ending yang baik, kita harus mengaitkan
kembali teras, prolog, isi, dan materi artikel dengan runtut agar tercapai
suatu kesatuan yang utuh. Jangan mengakhiri penulisan artikel dengan simpulan
yang bernada normatif, umum, atau menggurui.
Jenis-Jenis Artikel
Tartono (2005:
85-86) mengemukakan jenis-jenis artikel berdasarkan siapa penulisnya dan
fungsi/kepentingannya. Beradasarkan penulisnya, ada artikel redaksi dan ada
artikel umum. Artikel redaksi adalah artikel tulisan yang digarap oleh redaksi
di bawah tema tertentu yang menjadi isi penerbit. Sedangkan artikel umum
merupakan tulisan yang ditulis oleh masyarakat umum yang dipublikasikan di
media.
Berdasarkan
fungsinya atau kepentingannya, ada artikel khusus dan artikel sponsor. Artikel
khusus adalah nama lain dari artikel redaksi. Artikel sponsor adalah artikel
yang membahas atau memperkenalkan sesuatu. Bahasa yang digunakan cenderung
bebas (bahasa artikel yang digunakan di majalah).
Model artikel yang
paling sulit adalah artikel ilmiah. Dari aspek bahasa, tulisna ilmiah memiliki
syarat bahasa yang baku. Artikel ilmiah populer ditujukan untuk pembaca umum
yang tidak perlu membedakan antara kosakata ilmiah dan populer. Kata populer
adalah kata-kata yang dipakai dalam komunikasi sehari-hari. Sedangkan kata-kata
yang biasa dipakai oleh kaum pelajar terutama dalam penulisan ilmiah,
pertemuan-pertemuan resmi, diskusi khusus disebut kata-kata ilmiah (Keraf,
2004; 105-106).
Redaktur media
massa mengelompokkan artikel menjadi beberapa jenis berdasarkan sudut pandang
penulis dalam memaparkan ide atau gagasannya. Bambang Rahino setokoesoemo
(2002: 10) telah membagi jenis artikel berdasarkan sudut pandang penulisnya
menjadi lima jenis. Diantaranya sebagai berikut:
1. Artikel eksploratif
Artikel
eksploratif adalah artikel yang mengungkapkan fakta-fakta berdasarkan kajian
dari penulisnya. Jenis artikel ini cocok untuk menguraikan penemuan-penemuan
baru, misalnya seseorang menemukan benda-benda antik peninggalan zaman purba.
Penulis artikel kemudian menelusuri sejarah barang yang ditemukan itu dan
menguraikannya melalui tulisan artikel. Tulisan semacam ini menurut redaksi
dikelompokkan ke dalam jenis artikel eksploratif.
2. Artikel eksplanatif
Eskplanasi secara
bahasa adalah menerangkan. Artikel ekspalanatif adalah artikel yang isinya menerangkan
sesuatu untuk dapat dipahami pembaca. Misalnya, ketika presiden ingin
membubarkan parlemen (DPR) dengan sebutan dekret presiden. Hal ini mnegundang
berbagai reaksi dan tanggapan dari para pengamat. Penulis artikel yang jeli
akan membuat artikel dengan menerangkan apa sih dekret presiden itu, bagaimana
prosesnya, dan lain sebagainya.
3. Artikel deskriptif
Artikel deskriptif
adalah artikel yang menggambarkan suatu permasalahan yang terjadi di tengah
masyarakat sehingga dapat diketahui apa yang sebenarnya terjadi. Jenis artikel
ini mirip dengan laporan atau reportase. Bedanya, jika laporan atau reportase
hanya memaparkan fakta saja, sedangkan artikel, penulisnya bisa memasukkan
opini untuk memperjelas masalah yang digambarkan itu. Misalnya, ketika terjadi
bentrok antara mahasiswa dan aparat keamanan dalma peristiwa demonstrasi,
seorang penulis yang kebetulan menyaksikan kejadian tersebut bisa menuliskannya
dalam bentuk artikel dengan cara mengungkapkan fakta di lapangan dilengkapi
dengan pendapat dari penulis tersebut.
4. Artikel prediktif
Artikel prediktif
adalah artikel yang berisi perhitungan atau ramalan tentang apa yang akan
terjadi di kemudian hari berdasarkan perhitungan penulisnya. Misalnya, ketika
Bank Indonesia memutuskan untuk menaikkan suku bunga deposito, seorang pengamat
ekonomi memperkirakan atau memprediksikan kelak di kemudian hari bakal banyak
deposan (orang yang memiliki simpanan deposito) memindahkan uangnya ke luar
negeri.
5. Artikel preskriptif
Artikel semacam
ini adalah artikel yang memberikan tuntunan kepada pembaca untuk melakukan
sesuatu sehingga tidak mengalami kesalahan dan kekeliruan. Misalnya artikel
tentang bagaimana caranya mengurus paspor, KTP, atau SIM tanpa melalui
perantara. Penjelasan mendetail yang sifatnya menuntun pembaca sangatlah
diperlukan
Komentar
Posting Komentar